Korea Selatan mengumumkan insinyur perempuan sebagai astronot pertama dari negara tersebut setelah Rusia mengatakan calon sebelumnya, Ko San melanggar peraturan di pusat pelatihan luar angkasa.
Wanita bernama Yi So-yeon yang berusia 29 tahun akan dikirim ke stasiun luar angkasa bulan depan dalam misi pesawat luar angkasa Rusia, Soyuz.
Para pejabat Korea Selatan mengecilkan pelanggaran ini, yang antara lain berupa memindahkan buku oanduan keluar lokasi pelatihan.
Ko San juga pernah mengirim buku panduan pelatihan ke Korea Selatan, sesuatu yang ia katakan tidak disengaja.
Pada kesempatan lain dia menerima satu buku dari rekan sejawatnya dari Rusia yang seharusnya tidak boleh dia baca, kata Lee Sang-mok dari kementerian pendidikan, sains dan teknologi Korea Selatan.
Nasib Ko San
''Pihak Rusia menekankan pentingnya menaati peraturan karena kesalahan, betapapun kecilnya bisa berakibat fatal di ruang angkasa,'' kata Lee.
Ko San mengalahkan 36 ribu calon yang berharap menjadi orang Korea Selatan pertama di ruang angkasa. Dengan dana 20 juta dolar, pria berusia 31 tahun itu dikirim ke Badan Ruang Angkasa Federal Rusia untuk mengikuti latihan bagi misi roket Soyuz ke Stasiun Ruang Angkasa Internasional awal April ini.
Namun setelah insiden yang disebut sebagai pelanggaran protokol, maka orang Korea Selatan pertama di ruang angkasa adalah perempuan. Ko akan diganti dengan cadangannya, Yi So Yeon.
Pemerintah Korea Selatan menegaskan Ko akan tetap masuk dalam program pelatihan ruang Angkasa Rusia, walau kini dia menjadi astronot cadangan.
Korea Selatan memiliki program ruang angkasa yang ambisius dengan mengembangkan peluncuran roket sendiri untuk mengirim satelit ke orbit rendah akhir tahun ini
0 komentar:
Posting Komentar